Jakarta, Indonesia
(021) 2297 5383
info@azecotama.com

Pengaruh Akuisisi Bisnis Ritel Standard Chartered oleh Bank Danamon: Analisis Dampak dan Strategi Bisnis

Pengaruh Akuisisi Bisnis Ritel Standard Chartered oleh Bank Danamon: Analisis Dampak dan Strategi Bisnis

Pengaruh Akuisisi Bisnis Ritel Standard Chartered oleh Bank Danamon: Analisis Dampak dan Strategi Bisnis, Bank 2024, Bank Indonesia, Bank Danamon

Jakarta – PT Bank Danamon Tbk (BDMN) telah menyelesaikan akuisisi terhadap Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) pada Desember tahun lalu. Bergabungnya SCBI diakui turut berkontribusi terhadap kinerja penyaluran kredit Bank Danamon pada 2023 meski belum secara signifikan.

Wakil Presiden Direktur Bank Danamon Indonesia, Hafid Hadeli menjelaskan, akuisisi tersebut telah berdampak positif terhadap penyaluran pembiayaan Bank Danamon. Dalam hal ini, terutama terlihat dalam penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit kepemilikan mobil, kredit tanpa agunan (KTA), dan kartu kredit.

Perlu dicatat bahwa bisnis kartu kredit, pinjaman pribadi, kredit hipotek, dan kredit mobil milik Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) resmi dialihkan ke PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon). Ini terjadi setelah kedua belah pihak menyelesaikan proses migrasi pada 9 Desember 2023.

Pengalihan bisnis konsumen merupakan bagian dari strategi pembaruan Standard Chartered Group yang dimulai pada 2021. Saat ini, fokus Standard Chartered adalah pada layanan manajemen kekayaan dan deposito untuk nasabah Priority Banking, mempercepat program digitalisasi untuk nasabah ritel massal, dan terus mengembangkan bisnis perbankan korporat, komersial, dan institusi di Indonesia.

Sebagai bagian dari MUFG, sebuah grup jasa keuangan global terkemuka serta bank terbesar di Jepang, Danamon didukung oleh kekuatan, keahlian, dan jaringan MUFG dalam melayani nasabah serta memfasilitasi pertumbuhan bisnis untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.

Pada 2023, total kredit dan fasilitas perdagangan Bank Danamon tumbuh sebesar 19 persen year-over-year (yoy) menjadi Rp 174,9 triliun, didorong oleh pertumbuhan dari keempat lini bisnis utama Danamon. Pertumbuhan kredit ini melampaui rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan yang mencapai 10 persen sepanjang tahun 2023.

Portofolio kredit konsumen menunjukkan pertumbuhan tertinggi sebesar 41 persen yoy, didukung oleh kemitraan dengan perusahaan real estat Jepang serta akuisisi portofolio kredit konsumen Standard Chartered Bank. Segmen Kredit UKM meningkatkan kreditnya sebesar 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan fokus pada peningkatan produktivitas dan perbaikan proses.

Portofolio kredit dari segmen enterprise banking & financial institution memberikan kontribusi portofolio tertinggi mencapai Rp 78,8 triliun, tumbuh 15 persen yoy. Pembiayaan otomotif dan multiguna dari PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), anak perusahaan Danamon, tumbuh 25 persen yoy menjadi Rp 55,7 triliun. Melalui peningkatan kolaborasi dengan Danamon dan MUFG, Adira Finance berhasil meningkatkan pembiayaan baru sebesar 31 persen yoy pada 2023.