KB Bank Berjalan Menuju Perubahan Berkat Transformasi Bisnis oleh Pemegang Saham Baru

Jakarta – Jika Anda mengunjungi kantor Bank KB Bukopin baru-baru ini, Anda akan menemui banyak perubahan. Ya, bank ini yang memiliki kode BBKP di bursa efek telah mengadopsi merek dan logo baru.

Pada tanggal 3 Maret yang lalu, bank ini secara resmi memperkenalkan logo dan merek baru, yaitu KB Bank. Ini ditandai dengan seremoni pergantian papan nama dari KB Bukopin menjadi KB Bank di kantor pusat KB Bukopin.

Namun, tidak hanya logo dan merek yang berubah dari bank yang dulunya dikenal sebagai Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin) ini. Dalam kurun waktu sekitar tiga tahun terakhir, seiring dengan kedatangan Kookmin Bank sebagai pemegang saham baru pada tahun 2021, KB Bank telah mengalami transformasi besar.

Kookmin Bank telah melakukan banyak perubahan dan peningkatan di Bank KB Bukopin, mulai dari penampilan kantor hingga kualitas layanan yang disediakan. Kookmin Bank memastikan bahwa perubahan yang dilakukan tidak hanya berkutat pada pergantian pemilik, tetapi juga pada peningkatan kualitas produk dan layanan di KB Bank.

Dampak positif dari transformasi ini sangat terlihat dalam kinerja KB Bank. Selama tiga tahun terakhir, bank yang kini menjadi bagian dari KB Financial Group (KBFG) telah mencatat peningkatan yang signifikan dalam kualitas aset dan ekspansi kredit.

Pada tahun 2021, total aset KB Bank tercatat sebesar Rp 89,22 triliun. Nilai aset ini kemudian meningkat menjadi Rp 89,99 triliun pada tahun 2022, sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit.

KB Bank belum mengumumkan laporan keuangan untuk tahun 2023, namun per September 2023, total aset tercatat sebesar Rp 83,89 triliun. Pada tahun ini, anak perusahaan KBFG ini menargetkan pencapaian kinerja profitabilitas yang positif, didukung oleh rebranding dan penguatan fundamental bisnis.

Mengupayakan Laba Bersih

Salah satu perbaikan yang dilakukan oleh KBFG sebagai pemegang saham baru di KB Bank adalah perbaikan dalam hal sumber daya manusia (SDM). Secara garis besar, ada dua strategi perbaikan SDM yang dilakukan di KB Bank.

Pertama, peningkatan budaya kerja. Kedua, pengembangan SDM dengan fokus pada keunggulan layanan. Dengan cara ini, KB Bank berharap bisa menjadi salah satu institusi perbankan terbesar di Indonesia, dengan produk dan layanan keuangan inovatif dan solutif bagi nasabah.

KB Bank juga sedang secara bertahap mengurus kredit bermasalah dari debitur-debitur di masa lalu. “Di tahun ini, kami juga memiliki beberapa rencana untuk menyelesaikan kredit-kredit bermasalah. Sehingga kami sedang berusaha keras agar dapat meningkatkan pendapatan operasional yang pada akhirnya akan berujung pada laba bersih,” kata Presiden Direktur KB Bank, Woo Yeul Lee, atau yang akrab disapa Tom Lee, belum lama ini.

KB Bank juga serius dalam melakukan pengembangan di bidang digitalisasi layanan. Untuk mempercepat pengembangan digital, KB Bank memulai Proyek SHINE.

Proyek SHINE adalah proyek pengembangan sistem teknologi informasi (TI) dengan mengadopsi Next Generation Banking System yang dimiliki oleh KBFG.

Dari proyek ini, pada bulan September 2023 lalu, KB Bank meluncurkan layanan perbankan seluler yang diberi nama KBStar. KBStar merupakan tonggak pertama dari transformasi digital yang dilakukan oleh KB Bank.

Keberadaan KBStar ini adalah bukti dari komitmen bank dalam menyediakan solusi digital yang lengkap bagi nasabahnya. KBStar juga mengintegrasikan aplikasi digital sebelumnya, yaitu KB Bukopin Mobile Banking, SMS Banking, dan Wokee.

Tom menegaskan bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan pengembangan di segmen digital banking. “Kebutuhan nasabah pasti akan berubah, oleh karena itu, diperlukan model bisnis atau produk yang lebih komprehensif,” paparnya.

KB Bank juga sedang mempersiapkan satu inovasi digital lagi, yang rencananya akan diluncurkan pada pertengahan tahun ini. Namun, Tom masih merahasiakan agenda inovasi ini. “Saat ini, KB Bank telah melakukan banyak perubahan, dan kami sedang mempersiapkan diri untuk menjadi lebih baik lagi,” katanya.