Jakarta, Indonesia
(021) 2297 5383
info@azecotama.com

Dividen Bank Mandiri 60% Laba, Setara Rp353,95 per Lembar

Dividen Bank Mandiri 60% Laba, Setara Rp353,95 per Lembar

Bank Mandiri, Bank, Bank 2024, Bank

Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengumumkan keputusan strategis pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada hari ini Kamis (7/3/2024). Dalam keputusan tersebut, bank menetapkan pembagian 60% dari laba tahun 2023 kepada pemegang saham sebagai dividen. Pada tahun lalu, laba perusahaan mencapai Rp55,06 triliun, dengan persentase yang ditetapkan maka dividen mencapai Rp33,03 triliun. Keputusan ini setara dengan Rp353,9575 per lembar saham. Dari total dividen, sekitar Rp17,17 triliun akan diserahkan kepada pemerintah sebagai pemegang saham terbesar, sementara sisanya akan didistribusikan secara proposional kepada publik. Sedangkan sisanya sebanyak 40% atau Rp22,02 triliun digunakan sebagai saldo laba ditahan.

RUPS juga mengamanatkan jadwal pembayaran dividen Bank Mandiri diserahkan kepada direksi. “Pemotongan pajak dividen sesuai peraturan yang berlaku,” tertulis dalam usulan keputusan RUPS. Seperti diberitakan sebelumnya, secara bank only, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.085,78 triliun pada 2023 lalu, tumbuh 16,42% secara tahunan (year on year/yoy).

Jika dirinci berdasarkan jenis kreditnya, pertumbuhan ini didukung oleh kredit produktif perseroan yang meningkat 17,3% secara yoy per akhir 2023 lalu. Salah satunya ditopang oleh kredit investasi yang mampu tumbuh 12,94% yoy menjadi Rp468,34 triliun pada tahun lalu.

Proyeksi Kinerja Bank Mandiri 2024 Sementara itu dalam kesempatan terpisah, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menargetkan kredit tumbuh pada level 13%-15% pada tahun ini, ditopang oleh kredit segmen korporasi. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan dalam perjalanannya, target kredit Bank Mandiri akan mendapatkan sejumlah tantangan serta peluang pada tahun ini. Secara time frame, pada semester pertama 2024, perjalanan penyaluran kredit masih dipengaruhi oleh tren suku bunga tinggi. Namun, pada semester berikutnya, terdapat peluang perbankan mendongkrak penyaluran kreditnya. “Kalau kredit korporasi akan in line, kita dapatkan pertumbuhan sangat baik. Memang sebagian besar didukung oleh demand yang masih tinggi di segmen korporasi,” kata Darmawan dalam acara konferensi pers Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 pada Selasa (5/3/2024) di Jakarta. Sementara itu, di tengah perjalanan penyaluran kredit itu Bank Mandiri pun menyiapkan sejumlah siasat. “Pendekatan ekosistem value chain kita siapkan untuk dapat pertumbuhan. Sektor-sektor pembiayaan tahun-tahun sebelumnya ada peluang yang bisa diakselerasi. Sumber pertumbuhan terbuka lebar,” tuturnya.