Jakarta, Indonesia
(021) 2297 5383
info@azecotama.com

Bank Nasional Melebarkan Sayap di Luar Negeri Menyusul Penurunan Kantor Bank Asing di Indonesia

Bank Nasional Melebarkan Sayap di Luar Negeri Menyusul Penurunan Kantor Bank Asing di Indonesia

Bank Nasional Melebarkan Sayap di Luar Negeri Menyusul Penurunan Kantor Bank Asing di Indonesia, bank, bank 2024

Jakarta – Geliat Bank Nasional Membuka Cabang di Luar Negeri di Tengah Penurunan Kantor Bank Asing

Meskipun jumlah kantor cabang bank asing di Indonesia terus mengalami penurunan, sejumlah bank nasional justru terlihat semakin agresif dalam membuka cabang di luar negeri.

Menurut Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah kantor cabang bank asing yang masih beroperasi pada bulan November 2023 hanya mencapai 19 unit. Angka ini mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2020, jumlah kantor cabang bank asing mencapai 36 unit. Namun, pada tahun berikutnya, jumlahnya berkurang menjadi 27 kantor. Kemudian, pada tahun 2022, jumlah kantor cabang tersebut menyusut menjadi 23 unit. Sementara itu, jumlah bank asing yang beroperasi di Indonesia selama empat tahun terakhir hanya mengalami penurunan satu bank, dari delapan bank menjadi tujuh bank.

Di sisi lain, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) berencana untuk mengembangkan kantor cabang di luar negeri.

Contohnya, BNI terus menggali peluang di berbagai negara seperti Australia dan Amerika Serikat. BNI telah memiliki kantor cabang di New York, AS. Direktur Wholesale & International Banking BNI, Silvano Rumantir, menjelaskan lima faktor yang dipertimbangkan BNI dalam membuka Kantor Luar Negeri (KLN). Pertimbangan tersebut meliputi pemetaan perusahaan Indonesia yang berbisnis di negara tersebut, perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, populasi diaspora Indonesia, investasi dari negara tersebut di Indonesia, dan potensi UMKM untuk berekspansi ke negara-negara tersebut.

“Sasaran pembentukan KLN baru adalah memberikan nilai tambah serta mendorong pertumbuhan bisnis BNI secara berkelanjutan,” ujar Silvano.

Selain itu, BSI juga memiliki rencana untuk membuka kantor cabang di Arab Saudi setelah mendapatkan lisensi lengkap untuk cabang di Dubai, Uni Emirat Arab. Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyatakan pentingnya bagi BSI untuk menjelajahi pasar di Arab Saudi yang memiliki potensi bisnis syariah yang signifikan.

BSI mengincar pasar jamaah haji dan umroh asal Indonesia dengan potensi dana yang mencapai hampir Rp90 triliun hingga 100 triliun setiap tahunnya.

“Dengan kehadiran kantor cabang di Arab Saudi, BSI akan dapat memberikan layanan transaksi pembayaran bagi jamaah haji dan umroh melalui BSI,” kata Hery.

Pembukaan cabang BSI di Arab Saudi ditargetkan selesai pada kuartal I atau kuartal II tahun 2024, menurut Direktur Treasury & International Banking BSI, Moh Adib.