Jakarta, Indonesia
(021) 2297 5383
info@azecotama.com

Konflik Geopolitik: Bank-Bank Turki dan China Memutus Kerja Sama dengan Rusia dalam Menghadapi Sanksi Internasional

Konflik Geopolitik: Bank-Bank Turki dan China Memutus Kerja Sama dengan Rusia dalam Menghadapi Sanksi Internasional

Bank Bank, Bank

Jakarta – Bank-bank Turki mengambil langkah tegas dengan menolak bekerja sama dengan bank-bank Rusia, menyusul jejak serupa yang telah ditempuh oleh bank-bank China. Kebijakan ini, sebagaimana dilaporkan oleh surat kabar bisnis Rusia Kommersant, merupakan upaya untuk menghindari sanksi sekunder terkait invasi Rusia ke Ukraina.

Menurut laporan dari Newsweek pada Kamis, 18 Januari 2024, bank-bank Turki telah memutuskan kerja sama dengan hampir semua lembaga kredit Rusia dan menangguhkan proses pembayaran. Meskipun demikian, terdapat pengecualian untuk bank-bank asing yang beroperasi di Rusia, yang masih dapat menjalankan bisnis secara relatif normal.

Transaksi antara bank Turki dan Rusia menjadi semakin rumit karena adanya sanksi sekunder yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS). Sanksi ini juga berdampak pada perusahaan asing yang dianggap memberikan dukungan kepada Rusia dalam konflik dengan Ukraina.

Perusahaan logistik yang bermitra dengan Turki melaporkan kesulitan dalam melakukan pembayaran lintas negara. Proses tersebut melibatkan banyak dokumen untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan yang diberlakukan. Selain itu, proses transfer uang menjadi lebih lambat, bahkan dapat mengalami penundaan selama berhari-hari.

Sementara itu, dua bank asal China juga telah mengambil sikap serupa dengan meninjau ulang bisnis mereka di Rusia. Mereka berencana untuk memutuskan kerja sama dengan klien-klien yang masuk daftar sanksi AS dan menghentikan pemberian layanan keuangan kepada sektor militer Rusia.

Roman Prokhorov dari Asosiasi Inovasi Keuangan Rusia mengungkapkan bahwa meskipun Turki masih tertarik menjadi penghubung komoditas dan transportasi antara Rusia dan Eropa, namun ada dugaan adanya permainan politik di balik kebuntuan yang terjadi saat ini.

Kommersant melaporkan bahwa jika risiko yang dihadapi oleh bank-bank Turki terlalu besar, satu-satunya pilihan efektif adalah menggaet bank-bank dari negara ketiga, termasuk bank-bank dari Persemakmuran Rusia atau Commonwealth of Independent States (CIS).

Sementara langkah-langkah Barat dalam memblokir perusahaan Rusia berhasil, Rusia kini terjebak dalam situasi yang semakin rumit dan kompleks. Konsekuensi dari isolasi keuangan ini menjadi faktor penentu dalam dinamika geopolitik regional dan global.