Jakarta, Indonesia
(021) 2297 5383
info@azecotama.com

OJK: Peningkatan Literasi Keuangan Masyarakat Berdampak Positif pada Kesejahteraan dan Perlindungan dari Penipuan

OJK: Peningkatan Literasi Keuangan Masyarakat Berdampak Positif pada Kesejahteraan dan Perlindungan dari Penipuan

Friderica Widyasari Dewi

Bisnis – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengamati peningkatan literasi keuangan masyarakat yang dianggap positif untuk meningkatkan kesejahteraan dan melindungi mereka dari skema penipuan. Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen OJK, menyatakan bahwa tingginya skor indeks literasi keuangan menunjukkan bahwa masyarakat semakin teredukasi, yang dapat mencegah mereka dari penipuan dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan.

Katadata Insight Center (KIC) merilis indeks literasi dan inklusi keuangan (LINK) dengan skor indeks literasi keuangan Indonesia sebesar 69,7. Indeks ini bertujuan mengukur pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan di Indonesia. Hasil riset juga menunjukkan skor awareness inklusi keuangan nasional sebesar 64,3%.

Indeks Link didasarkan pada perilaku keuangan, sikap terkait keuangan, dan pengetahuan keuangan. Riset melibatkan 5.000 responden berusia 18-55 tahun dengan pengumpulan data menggunakan platform tSurvey pada 12-16 Juni 2023. Hasil ini mencerminkan dinamika sektor keuangan yang berkembang dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Pentingnya literasi keuangan juga disoroti oleh Chief Executive Officer Katadata, Metta Dharmasaputra, yang menyebut hasil indeks literasi keuangan sebagai cerminan perkembangan sektor keuangan yang dinamis. Adek Media Roza, Direktur Eksekutif KIC, menambahkan bahwa indeks ini dapat membantu memperluas penetrasi layanan keuangan di masyarakat.

Direktur Human Capital and Compliance BNI, Mucharom, menilai hasil indeks menunjukkan kemajuan literasi keuangan di Indonesia. Perbandingan dengan indeks literasi keuangan OJK pada 2019 yang hanya mencapai skor 38,03% menjadi indikator positif bagi fondasi kuat kesejahteraan finansial masyarakat Indonesia.