Jakarta, Indonesia
(021) 2297 5383
info@azecotama.com

Tantangan Investasi: Reksa Dana Saham vs. Deposito

Tantangan Investasi: Reksa Dana Saham vs. Deposito

deposito bank, deposito, reksana dana

Depok – Dalam setahun terakhir, kinerja reksa dana indeks saham tampaknya belum mampu bersaing dengan imbal hasil deposito, mengecewakan sebagian investor. Data dari Edvisor.id mengungkap bahwa dari 10 reksa dana indeks saham dengan kinerja tertinggi, hanya tiga di antaranya yang berhasil mencatatkan pertumbuhan di atas nol koma sekian persen. Bahkan yang tertinggi pun hanya sebesar 3,86%, yang dicapai oleh Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A.

Namun, jika melihat kinerja sepanjang tahun hingga saat ini (year to date/YTD), kinerja reksa dana indeks menunjukkan peningkatan yang memuaskan. Sebagai contoh, Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A berhasil mencatatkan kinerja 8,23%, sementara Simas Indeks Sri Kehati di 7,28% dan Insight Sri Kehati Likuid I Sri Likuid di 6,14%.

Reksa dana indeks, sebagai produk investasi, sering diidentifikasi dengan gaya investasi pasif, mengadopsi strategi dollar cost averaging (DCA) atau investasi rutin berkala. Produk ini didesain untuk mencerminkan kinerja indeks acuannya, seperti LQ45, IDX30, Sri Kehati, MSCI, FTSE, dan lainnya.

Meskipun mayoritas portofolionya terdiri dari saham, reksa dana indeks berbeda dengan reksa dana saham, yang dirancang untuk melampaui kinerja indeks acuan. Keunikan inilah yang menandai perbedaan antara keduanya di pasar investasi.

Investor perlu mempertimbangkan dengan cermat sebelum memilih produk investasi mana yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko mereka. Meski reksa dana indeks menawarkan keuntungan diversifikasi dan strategi pasif, deposito tetap menjadi pilihan yang stabil dan dapat diandalkan untuk sebagian investor yang lebih suka meminimalkan risiko. Dengan pemahaman yang mendalam, investor dapat membuat keputusan investasi yang cerdas dan sesuai dengan kebutuhan finansial mereka.