Jakarta, Indonesia
(021) 2297 5383
info@azecotama.com

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 Menurut IMF, Bank Dunia, dan OECD

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 Menurut IMF, Bank Dunia, dan OECD

Bank Dunia, IMF

Bisnis – Proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan Indonesia pada tahun 2024, menurut tiga lembaga internasional terkemuka, yaitu Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia (WB), dan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), menunjukkan bahwa tantangan perekonomian global tidak semakin mudah, termasuk bagi Indonesia. Meskipun ekonomi global diperkirakan melemah, ketahanan ekonomi Indonesia diharapkan masih dapat terjaga.

Menurut IMF, pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan hanya mencapai 2,4%, turun dari proyeksi pertumbuhan pada tahun 2023 sebesar 3%. OECD memperkirakan pertumbuhan sebesar 2,7%, sedikit lebih rendah dari proyeksi tahun sebelumnya 2,9%, sementara WB memperkirakan pertumbuhan sebesar 2,4%, naik dari proyeksi sebelumnya pada Juni 2023 sebesar 2,1%.

Faktor risiko yang menjadi dasar penurunan pertumbuhan ekonomi global melibatkan melemahnya ekonomi China, penurunan harga komoditas yang mempengaruhi ekspor beberapa negara, krisis pangan, dan ketegangan geopolitik global. Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, juga mengakui bahwa tekanan ekonomi global di 2024 diperkirakan akan tetap besar akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di berbagai wilayah dunia.

Meskipun ekonomi global melemah, proyeksi dari tiga lembaga internasional tersebut menyatakan bahwa ekonomi Indonesia diperkirakan akan tetap stabil. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi domestik sekitar 5%, yang sama dengan perkiraan untuk 2023. Sebaliknya, WB menurunkan sedikit proyeksi pertumbuhan Indonesia dari 5% menjadi 4,9%, sementara OECD menaikkan proyeksi dari 4,9% menjadi 5,2%.

Ekspor diidentifikasi sebagai motor pertumbuhan ekonomi yang mungkin lesu pada tahun 2024, seiring normalisasi pasokan setelah lonjakan harga komoditas pada 2022 dan 2023. Meskipun demikian, kebijakan fiskal dan moneter Indonesia dianggap sebagai faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi oleh IMF.

IMF menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang mempertahankan kebijakan fiskal yang netral, reformasi administrasi yang moderat, dan realisasi belanja negara. Bank Dunia, sementara itu, melihat prospek pertumbuhan dari kemampuan pemerintah dalam menjaga ekspektasi inflasi dan mempertahankan suku bunga acuan. Bank Dunia juga memprediksi bahwa konsumsi swasta akan menjadi pendorong utama pertumbuhan, sementara investasi bisnis dan belanja publik diharapkan meningkat sebagai dampak dari reformasi dan proyek-proyek pemerintah.

OECD menilai prospek pertumbuhan Indonesia tetap baik dan stabil berkat kondisi pasar tenaga kerja yang lebih baik, inflasi yang lebih rendah, serta perbaikan sentimen investor yang diharapkan mendukung konsumsi dan investasi. OECD juga memperkirakan pemulihan kedatangan wisatawan dan pengeluaran masyarakat pada tahun 2024.